Sabtu, 22 Maret 2014

Tulisan Sahabat Maraina

Pemetaan Pengembangan Ekonomi Jemaat di Klasis Seram Utara
(Sebuah Pikiran Pengembangan
 Pasca Pelatihan Managemen Strategi Pengembangan Usaha)
Oleh : Pdt. Jondry. H. Paays, S.Si
(Pendeta  di Klasis Seram Utara)


I.  Pendahuluan
Ketersebaran Jemaat-Jemaat di Klasis Seram Utara
Secara geografis Klasis Seram Utara memiliki batas-batas wilayah pelayanan sebagai berikut: 
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Seram. 
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Klasis Seram Timur
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) 
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)
Dengan karakteristik jemaat yang berbeda sesuai wilayah penyebarannya yaitu pada daerah pesisir dan pegunungan dalam klasisfikasi bagian Timur, Tengah, Barat, Teluk dalam dan pada wilayah pegunungan.
Dalam wilayah administratif Pemerintahan, maka jemaat-jemaat di Klasis GPM Seram Utara, tersebar pada 4 wilayah kecamatan, antara lain :

Jumat, 21 Maret 2014

MEREKA BILANG "KAHUA", ORANG PESISIR BILANG "KAPATA"

"Kahua" adalah salah satu bentuk tradisi adat istiadat orang pegunungan di Seram Utara yang bentuknya seperti menyanyikan lirik-lirik dalam bahasa daerah setempat (bahasa Koa) dengan irama yang khas, dan diperagakan pada saat acara adat tertentu, seperti adat negeri, adat perkawinan, dll. Mereka juga menyebutnya "Mako-mako", sedangkan kebanyakan orang Maluku Tengah di daerah pesisir menyebutnya "Kapata"; dan kearifan lokal masyarakat pegunungan di Seram Utara lewat Kahua sebenarnya menjadi media pembelajaran sejarah.

Lirik-lirik dari "Kahua", sebenarnya bermuatan cerita-cerita tua (historis), yang kemudian disajikan lewat nyanyian yang khas. Inilah cara leluhur mereka menyampaikan pesan agar mudah dan menarik untuk di dengar oleh genarasi penerus. Sehingga dari sifat yang kedua dari "Kahua", bukan saja sebagai media pembelajaran sejarah, tetapi juga sebagai media hiburan bagi masyarakat.

Rabu, 19 Maret 2014

Marga-Marga Orang Gunung

Sebagai informasi tambahan bagi anda, yang ingin mengetahui dan mengenal lebih dekat orang gunung yang hidup di daerah pegunungan Seram Utara, berikut ini adalah marga-marga yang ada di Negeri/Dusun di daerah pegunungan Seram Utaran (Hanya sebagian yang beta coba himpun datanya, akan ditambahkan kemudian setelah dilengkapi) :

MARGA-MARGA DI "MARAINA"
  • Ilela
  • Ilelapotoa
  • Rihena
  • Ropena
  • Poliay
  • Tukano (Nyaris hilang)
MARGA-MARGA DI "KANIKE"
  •  Lilimau
  • Berasa

MEREKA BERBAHASA "KOA", MEREKA PUNYA "KAHUA"

Orang Maraina memiliki bahasa daerah sendiri yaitu bahasa "Koa" sebagai bahasa tanah yang mencakup sebagian besar negeri-negeri yang ada di daerah pegunungan di Seram Utara, seperti di negeri Kaloa (dusunya: Elemata dan Hatuollo), Manusela, Selumena, Kanike, Maneo, Kabuhari, dll. Sebagai contoh, beta berikan sepenggal bunyi kalimat bahasa Koa untuk anda ketahui :

"Mailau-Pinamutu, mahe... sasala!!!" (Bahasa Koa)
"Bapa-Ibu; mari kamari, capat-capat!!!" (Bahasa Ambon Hari-Hari)
"Bapa-Ibu; mari kemari.... buruan!!!" (Bahasa Indonesia)

KATA MAKMUR; "MEREKA TIDUR"



SEPERTI DEBU YANG DITIUP ANGIN

NAIK DARI PESISIR KOTA, TANAH YANG TANDUS

MENUJU KE GUNUNG TANAH YANG SUBUR

BETA TERHEMPAS KEMARI DAN AMATI

Selasa, 18 Maret 2014

"BURUNG SAJA BISA PINTAR; ORANG GUNUNG TETAP BODOH"

Biasanya orang-orang gunung di daerah pegunungan Seram Utara menjual burung Kasturi Kepala Hitam, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebab harga burung kasturi jenis ini lebih mahal harganya yang berkisar Rp. 750.000.- s/d  Rp. 1.000.000.- dengan alasan katanya; burung ini lebih cepat daya tangkapnya, dan daya meniru pembicaraan manusia jika diajarkan oleh pawangnya.


Entahlah informasi tentang kelebihan Kasturi Kepala Hitam ini benar ataukah tidak, beta belum melakukan riset tentang hal itu, tetapi berbanding terbalik dan miris sekali dengan Sumber Daya Manusia (SDM) orang gunung di Seram Bagian Utara, yang terkesan lebih bodoh dari burung Kasturi Kepala Hitam. Analogi burung Kasturi ini sengaja sebagai preseden beta untuk mengkritisi kenyataan pendidikan formal yang seharusnya diupayakan oleh pemerintah Maluku Tengah, ternyata sangat buruk di daerah pegunungan Seram Utara. Hampir disetiap sekolah Yayasan dan juga sekolah negeri di daerah pegunungan Seram Utara tidak ada guru disana. Jika dipakai ukuran rata-rata, hanya 2 orang guru di setiap 1 Sekolah Dasar (SD) disana.

Senin, 17 Maret 2014

SENANDUNG DINI HARI



PUKUL DUA DINI HARI
JANGKRIT TAK BERHENTI BERNYANYI
SANG BULAN SEAKAN BERSERI SEKALI
CAHAYANYA MERONA DALAM SEPI
 
DIANTARA WALALA DAN IHANA
HANYA DUA BUAH KALI INI MENYAPA
SAAT  TAK ADA LAGI MANUSIA MARAINA
CATATAN RINDU TERBUKA DI ANTARA TERANG LILIN DUA BUAH

Jumat, 14 Maret 2014

MAKNAI



KINI BAR BETA TAU MAKNA; BAJALANG KAKI
KINI BAR BETA TAU MAKNA; BAASAR DI MUKA TUNGKU API
KINI BAR BETA TAU MAKNA; HIDOP ITU MISTERI
KINI BAR BETA TAU MAKNA; PARCAYA SUNGGU-SUNGGU TUANGALLAH PUNG JANJI
KINI BAR BETA TAU MAKNA; RENDA HATI
KINI BAR BETA TAU MAKNA; BERKAT SAGALA HARI
KINI BAR BETA TAU MAKNA; KEPENG KURANG ARTI
KINI BAR BETA TAU MAKNA;  RINDU STENGA MATI
KINI BAR BETA TAU SAMUA INI PAS HIDOP DENG INATUNI (MARAINA).

SYAIR MURKELE


DARI BALIK GABA-GABA, YANG BERATAP RUMBIA
MURKELE BERSIUL DAN MENUSUK SAMPAI KE DALAM NADI & SUMSUM TULANG BELAKANG
ANAK-ANAK KECIL SEPERTI MENARI, MENIKMATI ALUNAN ANGIN INI,
MESKI BETA NYARIS GEMETAR BUKAN KARENA TAKUT.


BARI BALIK GABA-GABA, YANG BERATAP RUMBIA
TERTULIS MANTRA-MANTRA SEPERTI TUTURAN ORANG MARAINA YANG SEDANG KAHUA
DAN BERCERITA ASAL MUASAL MANUSIA DARI GUNUNG TURUN KE PANTAI
BEGITUPUN ANGIN MALAM MENYANYIKAN LAGU RINDU, UNTUK BALIK PULANG KEMBALI.


MARAINA, 18 Februari 2014 
Jimmy Pattiasina

MURKELE & MARAINA



MURKELE BESAR
MARAINA BESAR

MURKELE MELAHIRKAN ANAK GUNUNG
MARAINA MELAHIRKAN ANAK SUKU PELA DAN GANDONG

MURKELE AGUNG 
MARAINA AGUNG

MURKELE ITU SEJATI 
MARAINA ITU INATUNI



Maraina, 22 Februari 2014
Jimmy Pattiasina

Marga-Marga di Maraina

 Marga-marga yang ada negeri dan jemaat Maraina sebagai berikut :
  • Ilela
  • Ilelapotoa
  • Ropena
  • Rihena
  • Poliay
  • Tukano (nyaris hilang)

Kamis, 13 Maret 2014

BERJALAN KAKI TERJAUH

Hari ini adalah perjalanan kaki terjauh yang pernah beta tempuh semasa hidup sampai dewasa ini. Berjalan kaki selama 2 hari dan menempuh jarak kurang lebih 80-an km dan melintasi daerah pegunungan di Pulau Seram bagian Utara.

Perjalanan kaki menuju Negeri dan Jemaat Maraina, adalah salah satu jemaat yang terjauh posisinya dari pusat Klasis (Gereja Protestan Maluku; atau disingkat GPM) di Seram Utara; yaitu berdekatan dengan Jemaat GPM Manusela. Melewati tengah hutan lebat, kali demi kali, bahkan sungai; dan tidak sedikit juga menaiki bukit dan turun lembah demi lembah; sehingga beta ingin menggambarkan kisah perjalanan di hari ini agar lebih jelas untuk dipahami.



Meskipun beruntung dalam perjalanan kami berempat (2 orang pribumi, dan salah satu lainnya adalah Majelis Pekerja Klasis yang diutus oleh MPK untuk membuka persidangan jemaat di Jemaat Maraina) selama 2 hari ini, ada beragam pemandangan baru yang beta amati saat di dalam perjalanan. Yaitu melihat dan mendengar suara-suara indah satwa sepanjang perjalanan di dalam rimba raya tersebut; seperti kicauan burung-burung kasturi Raja, Burung Pombo, Burung Taong-taong, bahkan burung Kakatua Seram, dll. Yang sesekali membuat beta jadi takjub dengan pemandangan yang jarang sekali beta temukan sebelumnya, meskipun dibeberapa tempat lainnya di pulau seram seperti perjalanan menuju ke Lohia Sapalewa (2005) dan menuju ke Abio (2009).