Kamis, 13 Maret 2014

BERJALAN KAKI TERJAUH

Hari ini adalah perjalanan kaki terjauh yang pernah beta tempuh semasa hidup sampai dewasa ini. Berjalan kaki selama 2 hari dan menempuh jarak kurang lebih 80-an km dan melintasi daerah pegunungan di Pulau Seram bagian Utara.

Perjalanan kaki menuju Negeri dan Jemaat Maraina, adalah salah satu jemaat yang terjauh posisinya dari pusat Klasis (Gereja Protestan Maluku; atau disingkat GPM) di Seram Utara; yaitu berdekatan dengan Jemaat GPM Manusela. Melewati tengah hutan lebat, kali demi kali, bahkan sungai; dan tidak sedikit juga menaiki bukit dan turun lembah demi lembah; sehingga beta ingin menggambarkan kisah perjalanan di hari ini agar lebih jelas untuk dipahami.



Meskipun beruntung dalam perjalanan kami berempat (2 orang pribumi, dan salah satu lainnya adalah Majelis Pekerja Klasis yang diutus oleh MPK untuk membuka persidangan jemaat di Jemaat Maraina) selama 2 hari ini, ada beragam pemandangan baru yang beta amati saat di dalam perjalanan. Yaitu melihat dan mendengar suara-suara indah satwa sepanjang perjalanan di dalam rimba raya tersebut; seperti kicauan burung-burung kasturi Raja, Burung Pombo, Burung Taong-taong, bahkan burung Kakatua Seram, dll. Yang sesekali membuat beta jadi takjub dengan pemandangan yang jarang sekali beta temukan sebelumnya, meskipun dibeberapa tempat lainnya di pulau seram seperti perjalanan menuju ke Lohia Sapalewa (2005) dan menuju ke Abio (2009).



Atau bahkan pengalaman pertama kalinya melihat buah-buah durian yang begitu banyak berhamburan ditanah, tanpa ada yang bisa dapat mengumpulnya untuk dimakan, atau dapat dioleh menjadi olahan penganan dodol, karena terlalu banyak buahnya, dan jauh dari wilayah transportasi umum, maka hanya tinggal busuk buah-buah durian tersebut diatas tanah. Hmmm.... kasihan juga yah??? (keluh dalam hati beta saat memiliki pengalaman itu).

Namun tak sedikit pula pengalaman yang berat saat berada di dalam perjalan ini, karena terlalu kejauhan jarak yang harus ditempuh, kurang lebih 2 km untuk tiba di Negeri Maraina, beta nyaris dehidrasi dan pingsan ditengah hutan, sekitar pukul 10 malam. Pokoknya kesan pertama beta atas buruknya kondisi pisik, yang tak mampu lagi untuk berjalan kaki, karena sebelumnya sudah mandi hujan (hujan besar dalam perjalanan), dan kondisi tanah yang becek, dan hampir dapat ditemukan disepanjang perjalanan kaki di hari ini. Hadeeeehhh, pokoknya sangat berat sekali kondisi jalan ditengah hutan itu menuju ke Negeri Maraina.

Pokoknya banyak sekali rasa yang muncul dalam hati, saat merasa, kok negeri Maraina masih belum lagi untuk dapat ditemukan, sedangkan, kondisi fisik beta sudah tak kuat lagi untuk bertahan dan apa lagi untuk dapat berjalan. Dan saat nyaris pingsan, beta sudah tertidur didalam hutan yang ditemani oleh seorang tuagama, karena sudah kehabisa air, disitulah datanglah 2 orang anak muda yang membawah 1 ceret Kopi hangat dengan sepiring petatas goreng.

Baru disitulah tenaga beta dapat pulih kembali, dan bisa melanjutkan perjalanan sampai ke negeri Maraina. Demikian pengalaman ini beta bagikan bagi anda sekalian yang tertarik dengan isi dari blog ini. Semoga bermanfaat; TUHAN memberkati.


MARAINA, 09 Februari 2014
Jimmy Pattiasina


Tidak ada komentar: